Jika Anda penggemar teh, ada 7 negara yang patut dikunjungi untuk menikmati minuman berusia 4.000 tahun itu. Beraneka teh lokal akan memberikan kejutan cita rasa yang tiada dua.
Daun teh pertama kali tiba di cangkir Shen Nung, Kaisar China yang berkuasa pada tahun 2737 sebelum masehi. Selama ribuan tahun berikutnya, daun teh menyebar ke berbagai penjuru dunia, bahkan menjadi minuman tradisional setempat.
Satu jenis pohon teh bisa menghasilkan beberapa varietas. Teh hijau, teh hitam, teh putih, hingga ribuan kombinasi lain yang menempatkan teh sebagai minuman yang dikenal seantero bumi. Tata cara menanam mulai dari pembibitan hingga pemetikan daun menjadi faktor yang berperan di balik diversitas jenis tumbuhan ini.
1. China
Sejarah tumbuhan teh berawal dari China, yang hingga kini masih menjadi pengekspor teh terbesar di dunia. Perkebunan teh tersebar di pelosok-pelosok desa, jauh dari hiruk pikuknya kota. Teh hijau adalah varietas yang paling banyak dihasilkan.
Teh asal Cina yang juga terkenal dengan rasanya yang nikmat adalah teh bunga, campuran teh hijau dengan kuncup bunga dari beberapa jenis. Sementara itu, Oolong merupakan jenis teh fermentasi yang memiliki nilai jual tinggi.
2. Sri Lanka
Negara ini merupakan sasaran para perusahaan teh di seluruh dunia. Inilah tempat asal Ceylon Tea Tak hanya dikombinasikan dengan berbagai aroma dan rasa, Hotel Colombo Hilton bahkan menyuguhkan minuman cocktail yang berbahan dasar teh. Selain itu, Hunas Falls Resort yang terletak dekat wilayah Kandy terkenal dengan masakan dengan bumbu daun teh. Di sini, Anda bisa mencoba dada bebek asap atau potongan tuna segar yang dimasak dengan daun teh.
3. Kenya
Tak heran bila Kenya mendaulat dirinya sebagai penghasil teh hitam terbaik. Bebas kimia, pestisida, apalagi penyakit. Tumbuh di wilayah sekitar garis khatulistiwa, teh dari Kenya disinari matahari selama 12 jam setiap harinya sepanjang tahun! Hasil 'tanning' itu berupa pucuk daun yang sangat kaya antioksidan.
Mombasa Tea Auction adalah perusahaan penghasil teh terbesar kedua di dunia. Hasil perkebunannya diekspor ke berbagai negara seperti Mesir, Inggris, Amerika Serikat, Pakistan, Afghanistan, Sudan, India, bahkan China.
4. Jepang
Selain olahraga sumo, geisha, dan sushi, Jepang juga terkenal dengan Matcha Tea. Pohon teh tumbuh perlahan di tempat yang tidak terkena matahari langsung, sehingga daunnya memiliki warna hijau yang mencolok. Daun-daun ini lalu diproses dengan tangan, menghasilkan bubuk Matcha Tea yang nilai jualnya cukup tinggi.
Pertama, bubuk matcha ditaburkan ke dalam cangkir. Air mendidih yang dibiarkan dingin secara alami lalu dituangkan perlahan, dan diaduk menggunakan alat khusus dengan kecepatan konstan. Lalu, terciptalah sebuah minuman dengan warna hijau terang.
Jika Anda menginginkan pengalaman yang berkesan dalam mencicipi Matcha Tea, datanglah ke Chosho-ji. Kuil peninggalan Buddha di Chiba ini merepresentasi abad ke-13. Selain mencicipi teh yang terkenal ini, Anda juga bisa menginap di kuil.
5. India
Pertunjukan teatrikal pembuatan Masala Chai sebanding dengan rasanya. Tiap daerah di India memiliki komposisi sendiri untuk minuman khas ini. Namun pada umumnya, Masala Chai terdiri dari teh hitam pekat yang dicampur dengan susu. Itu saja? Tentu saja tidak. Susu terlebih dahulu dididihkan dengan kayu manis, kapulaga, cengkeh, jahe, lada hitam, serta beberapa rempah lainnya.
Menggunakan saringan, pembuat teh biasanya menuangkan Masala Chai jauh di atas gelas, serta mengisi semua gelas secara bergantian. Anda bisa menambahkan gula bila diinginkan. Masala Chai bisa ditemukan di sepanjang jalanan Mumbai, namun Mumbai Tea Centre adalah yang paling direkomendasikan.
6. Inggris
Teh Devonshire adalah seperangkat menu untuk minum teh. Unsur utamanya adalah teh hitam yang disajikan dalam teko, dengan susu, gula, atau lemon yang bisa ditambahkan sebagai pelengkap. Teh Devonshire sangat pas ditemani oleh Scones, sejenis roti khas Inggris yang diberi krim atau selai buah.
7. Rusia
Teh? Di Rusia? Benar, Negeri Beruang Merah ini tidak hanya terkenal karena Vodka. Lagi-lagi, para pedagang Cina memperkenalkan minuman favorit mereka pada pertengahan abad ke-16. Hal itu mereka lakukan ketika menyusuri pedalaman Rusia, dengan jarak tempuh 17 ribu kilometer. Sejak itu, warga Rusia punya kebiasaan tersendiri dalam membuat teh.
Adalah Samovars, teko oval dari logam yang digunakan untuk memasak daun teh. Teko ini lalu diisi dengan teh hitam yang diberi berbagai aroma, mulai dari buah hingga herbal. Teh yang memiliki aroma kuat seperti herbal dididihkan di satu teko khusus. Anda bisa mencoba ritual teh ini di Perlov Tea House, Moskow.
0 komentar:
Posting Komentar