yuk gan mempelajari sejarah gula, dan ternyata gula juga mempunyai banyak jenisnya lho. Ternyata, pada awalnya gula tebu dikenal oleh orang-orang Polinesia, kemudian menyebar ke India. Pada tahun 510 Sebelum Masehi, ketika menguasai India, Raja Darius dari Persia menemukan ”batang rerumputan yang menghasilkan madu tanpa lebah”. Seperti halnya pada berbagai penemuan manusia lainnya, keberadaan tebu sangat dirahasiakan dan dijaga ketat, sedangkan produk olahannya diekspor dan untuk menghasilkan keuntu-ngan yang sangat besar.
Rahasia tanaman tebu akhirnya terbongkar setelah terjadi ekspansi besar-besaran oleh orang-orang Arab pada abad ketujuh sebelum sesudah masehi. Ketika mereka menguasai Persia pada tahun 642 mereka menemukan tanaman tebu yang sedang tumbuh dan kemudian mempelajari cara pembuatan gula. Selama ekspansi berlanjut mereka mendirikan pengolahan-pe-ngolahan gula di berbagai daratan lain yang mereka kuasai, termasuk di Afrika Utara dan Spanyol.
Sejarah Gula di Jawa
Tanaman tebu diperkirakan sudah sejak lama dibudidayakan di Jawa. Perantau China, I-Tsing, mencatat bahwa pada tahun 895 M, gula yang berasal dari tebu dan nira kelapa telah diperdagangkan di Nusantara. Sedangkan menurut catatan perjalanan Marcopolo, hingga abad ke-12 di Jawa belum berkembang industri gula seperti yang ada di China dan India. Kedatangan orang Eropa, terutama orang Belanda, pada abad 17 membawa perubahan pada perkembangan tanaman tebu dan industri gula di Jawa.
Pada pertengahan abad ke-17, industri gula didirikan di sekitar selatan Batavia, dan dikelola oleh orang-orang China bersama para pejabat VOCPengolahan gula saat itu berjalan dengan proses yang sederhana. Dua buah silinder kayu yang diletakkan berhimpitan digunakan sebagai gilingan yang diputar dengan tenaga hewan (kerbau) atau manusia. Tebu dimasukkan di antara kedua silinder, kemudian nira yang keluar ditam-pung dalam bejana besar yang terdapat di bawah gilingan. Ekspor gula ke Eropa pun berlangsung pada saat itu, yang berasal dari 130 pengolahan gula (PG tradisional) di Jawa.
pabrik gula abad 20 tempoe doloe di batavia
para pekerja
panen
kereta buat ngangkut tebu
penghasilanya nih gan , buat si belanda
Sumber gula di Indonesia sejak masa lampau adalah cairan bunga (nira) kelapa atau enau, serta cairan batang tebu. Tebu adalah tumbuhan asli dari Nusantara, terutama di bagian timur. Ketika orang-orang Belanda mulai membuka koloni di Pulau Jawa kebun-kebun tebu monokultur mulai dibuka oleh tuan-tuan tanah pada abad ke-17, pertama di sekitar Batavia, lalu berkembang ke arah timur.
Puncak kegemilangan perkebunan tebu dicapai pada tahun-tahun awal 1930-an, dengan 179 pabrik pengolahan dan produksi tiga juta ton gula per tahun. Penurunan harga gula akibat krisis ekonomi merontokkan industri ini dan pada akhir dekade hanya tersisa 35 pabrik dengan produksi 500 ribu ton gula per tahun. Situasi agak pulih menjelang Perang Pasifik, dengan 93 pabrik dan prduksi 1,5 juta ton. Seusai Perang Dunia II, tersisa 30 pabrik aktif. Tahun 1950-an menyaksikan aktivitas baru sehingga Indonesia menjadi eksportir netto. Pada tahun 1957 semua pabrik gula dinasionalisasi dan pemerintah sangat meregulasi industri ini. Sejak 1967 hingga sekarang Indonesia kembali menjadi importir gula.
Macetnya riset pergulaan, pabrik-pabrik gula di Jawa yang ketinggalan teknologi, tingginya tingkat konsumsi (termasuk untuk industri minuman ringan), serta kurangnya investor untuk pembukaan lahan tebu di luar Jawa menjadi penyebab sulitnya swasembada gula.
ternyata jenis gula itu ada 2 ,yaitu:
1.WHITE SUGAR
2.BROWN SUGAR
# WHITE SUGAR #
Bakers Special Sugar:
Ukuran kristal pada gula ini jauh lebih halus daripada gula buah. Sesuai dengan namanya, jenis gula ini hanya dibuat untuk industri bakery. Gula ini dpakai untuk taburan pada donat dan cookies, juga pada beberapa resep cake untuk memberikan tekstur yang halus.
Castor / Caster Sugar:
Gula jenis ini adalah gula yang amat sangat halus (superfine sugar) sehingga akan seketika larut dalam adonan.
Powdered Sugar:
Gula ini disebut icing sugar di Inggris dan sucre glace di Perancis. Gula ini adalah gula pasir yang digiling sehingga menjadi bubuk kemudian ditapis. Gula ini juga diberi tambahagn 3% tepung jagung untuk mencegah penggumpalan
Coarse Sugar :
Juga dikenal dengan nama pearl atau decorating sugar. Sesuai dengan namanya, ukuran kristal pada gula ini lebih besar daripada gula “biasa”. Gula ini diperoleh ketika sirup gula yang kaya sukrosa dibiarkan mengkristal.
date sugar:
Date sugar sebetulnya lebih merupakan sejenis makanan daripada jenis gula. Gula ini didapat dari kurma yang dikeringkan dan digiling, sehingga mengandung serat yang tinggi. Penggunaannya sangat terbatas karena harganya dan juga karena gula ini tidak larut dalam cairan.
Granulated Sugar:
Juga disebut gula meja atau gula putih. Gula jenis ini sangat popular bagi para konsumen, karena umum digunakan di rumah. Seringkali digunakan dalam banyak resep hidangan. Karakter utama yang membedakan gula ini dengan jenis gula lainnya adalah warnanya yang seputih kertas dan kristal yang halus.
Granulated Sugar Terbuat dari gula putih yang dilembabkan, di-press dalam cetakan, kemudian dikeringkan.
Sanding Sugar:
Juga disebut coarse sugar. Gula dengan kristal besar ini digunakan dalam industri bakery dan permen sebagai taburan pada produk-produk bakery. Kristal yang besar merefleksi cahaya dan memberikan tampilan berkilau pada produk.
sekian untuk white sugar, sebenarnya masih banyak lagi lho gan, mungkin bisa di cek di google
# BROWN SUGAR #
Gula ini menyimpan sebagian sirup molase yang memberikan rasa khas yang menyenangkan. Dark Brown Sugar berwarna lebih gekap dengan rasa molase yang lebih keras dibandingkan dengan Light Brown Sugar. Jenis light umumnya digunakan untuk jenis hidangan yang dipanggang dan untuk membuat permen butterscotch, kondimen dan glaze. Dark brown sugar tepat untuk dipakai dalam membuat gingerbread, mincemeat, dan jenis-jenis hidangan yang kaya rasa.
Barbados Sugar:
Gula specialty dari Inggris ini berwarna coklat gelap dan mempunyai rasa molase yang keras dan khas. Butiran kristal gula ini kasar dan lebih lengket dibanding brown sugar biasa.
Demerara Sugar:
Populer di Inggris, gula ini termasuk light brown sugar dengan kristal besar berwarna keemasan dan agak lengket. Seringkali digunakan dalam teh, kopi atau dituangkan
di atas cereal.
turbinado sugar:
Gula ini adalah gula mentah yang sudah melalui sebagian proses dimana lapisan molase di bagian atas sudah diangkat. Warnanya kekuningan dengan rasa lembut brown sugar, dan seringkali digunakan pada teh dan minuman lainnya.
sekian \ kalo kategori brown sugar cuma segini gan \
LIQUID SUGAR:
Ada beberapa jenis gula cair. Gula cair (sukrosa) adalah gula putih yang sudah dilarutkan dalam air sebelum digunakan. Produk ini ideal untuk resep-resep yang menggunakan gula cair. Amber Liquid Sugar berwarna lebih gelap dan dapat digunakan pada makanan jika ingin mendapatkan warna kecoklatan.
beberapa gambar liquid sugar
liquid sugar:
INVERT SUGAR
Sukrosa dapat dipecah menjadi dua komponen gula (glukosa dan fruktosa). Proses ini disebut inversi, dan produk yang dihasilkan dinamakan inverse sugar. Gula ini dipasarkan dalam bentuk produk cair yang mengandung glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang sama. Karena fruktosa lebih manis dari glukosa maupun sukrosa, gula ini lebih manis daripada gula putih. Gula ini digunakan dalam industri makanan untuk menghambat kristalisasi gula dan menahan kelembaban dalam makanan yang dibungkus. Jenis invert sugar yang mana yang digunakan tergantung pada fungsi yang mana yang diperlukan – menghambat proses kristalisasi atau menahan kelembaban. Juru masak menggunakan invert sugar manakala sebuah resep mengharuskan untuk merebus gula dengan api kecil dalam campuran air dan juice lemon.
inverts sugar:
nice info kak makasih yah
BalasHapusemail wardah